Perintah
atasan sekaligus Boss perusahaan penjualan adalah menjual sisir di wihara atau
biara yang kebanyakan penghuninya berkepala botak yang sama
sekali tidak memiliki rambut untuk di sisir. Jual
sisir kepada orang botak
Bagi
perusahaan penilaian ini sangat penting dan test ini merupakan syarat diterima
sebagai karyawan bagian penjualan di perusahaan yang besar dan BONAFIT.
Ada
3 orang yg ikut melamar posisi tersebut. Tes ini tentu saja sangat sulit dan
sangat diluar nalar. Ke tiga calon karyawan tersebut di tugaskan di vihara yang
berbeda beda dan memiliki tingkat penghuni vihara dan pengunjung yang hampir
sama.
Calon
karyawan yang pertama pun mulai beraksi,
Ia
menawarkan sisir nya kepada biksu satu persatu mulai biksu yg paling senior
sampai biksu yang paling baru. Namun tidak ada yg berminat untuk membeli sisir
nya karena semuanya berkepala gundul dan tidak ada rambut sedikit pun untuk
disisir. Akhirnya ia pun mendatangi seorang biksu yg sangat tua, karena ini
adalah biksu yang paling senior di antara semua biksu yang ada di vihara
tersebut. Kepalanya botak, namun janggut nya panjang dan lebat. Calon karyawan
sales yang pertama ini menceritakan apa yang jadi tugas nya dari perusahaan
kepada biksu senior tersebut.
Akhirnya
dengan rasa iba mendengar penjelasan si anak muda penjual sisir tersebut, si
biksu senior membeli sisir rambut 1 buah. Akhir nya si calon karyawan sales
tersebut berhasil menjual sisir di vihara tersebut 1 buah.
Calon
karyawan sales ke dua pun beraksi..
Karena
di tugaskan menjual sisir di vihara, maka dia memutar otak nya bagaimana supaya
penjualan nya meningkat. Dia berpikir kalo menjual sisir kepada biksu adalah
hal yang tidak menguntungkan. Maka dia pun menjual sisir itu kepada pengunjung
yang ada di vihara tersebut. Dia mendatangi semua kerumunan orang, yang
berkunjung ke vihara tersebut, Sehingga dia bisa menjual 20 buah sisir.
Calon
karyawan sales yang ketiga beraksi....
Calon
sales yang ketiga ini membuat direktur penjualan kagum kepadanya, karena dia
mendapatkan penjualan 500 buah sisir yang dijual di vihara, sangat kontras
dengan rekan nya yang hanya bisa menjual puluhan saja. Bahkan dia melakukan nya
dalam waktu yang sangat singkat. Sangking penasaran nya direktur penjualan
tersebut memberanikan diri untuk bertanya secara langsung Bagaimana cara nya
menjual sisir di wihara.?
Bagaimana
strategi nya?
Ia
mendatangi biksu kepala yg paling senior, "ia mengatakan kepada biksu
kepala bahwa dia ingin memberikan bantuan kepada Vihara tersebut namun dengan
cara menjual sisir untuk jadikan souvenir dan hasil keuntungan nya akan di
serahkan kepada biksu Kepala dengan syarat sisir sisir ini akan di jadikan
Cendera mata kepada pengunjung vihara dengan di bubuhi tanda tangan dari kepala
biksu vihara." Akhirnya penjualan sisir tersebut berjalan sendiri
secara otomatis terus menerus.
0 komentar:
Post a Comment